Ayat Alkitab yang merupakan Firman Tuhan, mengajarkan kita untuk menjadikan Firman itu menjadi pedoman kita dalam menjalani kehidupan ini hingga sampai pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Saling berbagi kasih dan sikap tolong menolong itu terhadap sesama, itu yang dibahas pada ayat Alkitab ini.
Dengan memiliki sikap memberi diri, berarti kita memperlihatkan hakikat karakter Tuhan Yesus. Karena memang senantiasa lebih memikirkan orang lain daripada diri-Nya sendiri. Dia telah merendahkan diri-Nya dan "taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib". Itulah bentuk kasih yang sempurna.
Kecenderungan alami kita adalah pertama-tama memikirkan kepentingan diri sendiri. Yaitu memandang segala sesuatu dari perspektif kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Namun, dengan pertolongan Tuhan Yesus, kita dapat menghilangkan kebiasaan tersebut. Kita dapat mulai memikirkan kepentingan utama sesama kita, yang berupa keinginan, urusan, dan kebutuhan mereka.
Dengan demikian, kita perlu bertanya kepada diri sendiri: Apakah kita menganggap kepentingan sesama kita lebih penting daripada kepentingan kita? Apakah kegembiraan yang kita rasakan saat melihat Allah bekerja di dalam dan melalui mereka, sama besarnya dengan kegembiraan yang kita rasakan saat Allah bekerja di dalam dan melalui diri kita? Apakah kita rindu untuk melihat sesama kita bertumbuh di dalam kasih karunia dan mendapatkan pengakuan dari orang lain, padahal mereka berhasil karena usaha yang telah kita lakukan? Apakah kita merasakan kepuasan ketika melihat anak-anak rohani kita mengungguli kita dalam pekerjaan yang menjadi panggilan mereka?
Ayat Emas Alkitab :
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri,
tetapi kepentingan orang lain juga. (Filipi 2:4)
Jika ya, itulah yang menjadi ukuran kebesaran seseorang. Tidaklah patut kita memanfaatkan sesama kita demi keuntungan kita sendiri. Karena Allah mengasihi mereka dan kita juga dikasihi oleh-Nya, kita pun patut saling mengasihi. Kita menjadi sangat serupa dengan Tuhan apabila kita lebih memikirkan orang lain daripada diri sendiri.
Tidak ada kasih yang lebih besar daripada itu. Kiranya kita terus bersandar pada kasih karunia Allah, dengan terus mempercayai-Nya untuk memampukan kita melayani sesama pada saat mereka membutuhkannya. Kepedulian menuntut pengorbanan yang sangat besar; tetapi ketidakpedulian akan membuat kita rugi besar. Semakin besar kasih anda kepada Tuhan, Semakin besar kasih anda kepada Sesama.
Ayat Alkitab ini menjadi pedoman bagi kita untuk selalu berbagi kasih kepada sesama kita dan saling tolong menolong hingga saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Terberkatilah kita yang mengandalkan Firman Tuhan dalam kehidupan kita. Amen