Hendaklah kita bijaksana memakai hari - hari yang diberikan Tuhan didalam kehidupan kita, seperti yang di Firmankan Tuhan dalam ayat Alkitab Mazmur 90. Karena kita hidup bukan untuk hidup didalam rencana-rencana kita melainkan kita hidup untuk rancangan yang telah Allah buat untuk kita.
Banyak ungkapan dalam karya sastra yang digunakan untuk menggambarkan singkatnya hidup. Hidup adalah sebuah mimpi, pelari cepat, sesuatu yang sukar dimengerti, segumpal asap, sebuah bayangan, lambaian di udara, goresan kalimat di atas pasir, seekor burung yang terbang di jendela sebuah rumah, dan masih banyak lagi. Satu ungkapan lain diusulkan oleh teman saya bahwa tanda sambung berupa garis pendek antara tanggal kelahiran dan kematian di batu nisan menunjukkan singkatnya hidup seseorang.
Ayat Emas Alkitab
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana
Mazmur 90:12
Ketika kita masih kecil, tampaknya waktu hanya berputar-putar. Namun ketika kita hampir mendekati ajal, waktu berpacu semakin cepat, seperti pusaran air yang turun ke pembuangan. Pada masa kanak-kanak, kita mengukur usia dalam skala kenaikan yang kecil. Kita berkata, "Saya berumur 6 1/2 tahun." Sepertinya butuh waktu yang lama untuk bertambah umur.
Kini kita tidak mengukur waktu seperti kanak-kanak lagi. Siapakah yang mengatakan usianya 60 1/2 tahun? Baik kiranya bila kita sesekali merenungkan singkatnya kehidupan. Apakah kita telah menggunakan waktu-waktu kita seperti yang Tuhan kehendaki.
Hidup ini sangat singkat untuk dijalani dengan ceroboh. Kita harus bertanggung jawab menjalani hidup sepanjang waktu yang diberikan Tuhan, sebab waktu yang kita jalani ini sedang bergerak menuju kekekalan, dan hidup yang kita jalani sekarang ini memiliki dampak ke kekekalan.
Dalam Ayat Alkitab Mazmur 90, setelah menjelaskan singkatnya kehidupan, Musa berdoa, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana". Sama seperti doa yang Musa naikkan, Tuhan mau kita juga memiliki hati yang bijaksana di dalam menghitungnya, karena jangan-jangan tanpa disadari kesibukan yang kita jalani hanyalah berupa hal-hal yang tidak dikehendaki Tuhan.
Kita selalu disadarkan bahwa betapa sedikitnya dan terbatasnya hari-hari hidup kita di bumi ini seperti yang disebutkan dalam ayat Alkitab Mazmur 90 diatas. Untuk memanfaatkan sebaik-baiknya kehidupan kita di dunia ini, kita harus menyerahkan diri pada kehendak Allah. Ini dapat kita lakukan bahkan ketika waktu hampir habis. Tidak ada kata terlambat untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.
Artikel Terkait :
Jadi, kita harus selalu waspada dan tidak lengah sedetik pun! Dengan waktu yang sudah menjadi milik Tuhan tersebut, maka waktu yang tersisa otomatis harus kita gunakan untuk hal-hal tentang Kristus. Waktu sia-sia yang sudah kita gunakan jauh sebelum Kristus menebus kita, itulah waktu-waktu yang harus kita tebus.
Jangan hanya menghitung hari-hari kita, tetapi buatlah hari-hari kita berharga. Minta kepada Tuhan agar kita dapat dipakai sebagai alat untuk melakukan hal-hal yang dikehendaki Tuhan didalam kehidupan. Kita harus selalu bersandar pada pertolongan dan kekuatan Tuhan supaya kita dimampukan menapaki hari-hari yang disediakan Tuhan.
Dengan membaca ayat Alkitab Mazmur 90 : 12 ini, kehidupan yang kita jalani dengan menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak Allah, menjadikan kita sebagai anak - anak
Penghuni Kerajaan Sorga. Amin